Lempar cakram adalah salah satu cabang atletik pada
nomor lempar. Sejak tahun 708 SM, lempar cakram merupakan bagian dari
pancalomba (pentathlon). Pada
permulaanya, cakram terbuat dari batu terupam halus, kemudian dari perunggu
yang dicor dan ditempa. Cara melakukan lemparan yang pada mulanya menirukan
gaya nelayan yang melempar jaring berulang-ulang. Kemudian, ditemukan lemparan
dengan sikap badan menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan.
- 1. Alat dan sektor ( Lapangan Lempar Cakram )
a. Alat
Cakram
terbuat dari kayu yang dibingkai oleh logam sebagai penguat sisi cakram.
b. Ukuran Cakram
Putra : 2 Kg : 219 - 221 mm (Diameter garis tengah)
Putri : 1 Kg : 180 - 182 mm (Diameter garis tengah)
c. Sektor (Lapangan)
1. Lapangan untuk melempar
berdiameter 2, 50 meter, dalam perlombaan yang resmi terbuat dari metal atau
baja.
2. Permukaan lantai tempat
melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal dan lain-lain.
Lingkaran lapangan dikelilingi oleh pagar kawat atau sangkar untuk menjamin
keselamatan petugas ,peserta, dan penonton.
3. Bentuk lapangan seperti
huruf C, dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sektor lapangan dibatasi
oleh garis yang berbentuk sudut 40˚
di pusat lingkaran.
- 2. Cara memegang cakram
Beberapa cara memegang
cakram antara lain sebagai berikut :
a. Bagi yang tanganya lebar,
caranya dengan meletakkan tepi cakram pada lekuk pertama jari-jarinya.
b. Cara memegang cakram untuk
orang yang memliki tangan lebar adalah jari telunjuk dan jari tengah berhimpit,
jari-jari lainya agak renggang.
c. Cara memegang yang
jari-jarinya pendek sama dengan cara yang pertama, hanya letak tepi cakram agak
lebih ke ujung jari-jari.
- 3. Teknik Lempar Cakram Menyamping Tanpa Awalan
Cara melakukan lempar cakram
menyamping tanpa awalan sebagai berkut :
a. Ambil posisi dan berdiri
menyamping arah lemparan. Kaki dibuka selebar bahu, sedikit ditekuk dan rilek.
Berat badan terbagi pada kaki.
b. Pusatkan perhatian dan
persiapan untuk melakukan lemparan kemudian cakram diayun-ayunkan ke samping
kanan belakang lalu ke kiri. Gerakan ini di ulang-ulang sebanyak dua tiga kali.
- 4. Lempar Cakram Dengan Awalan
Awalan dalam lempar cakram
dilakukan dalam bentuk gerakan berputar. Banyaknya perputaran tersebut
dibedakan menjadi 1¼, 1½, dan 1¾ putaran. Awalan ini harus
dlakukan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan lemparan yang maksimal.
Cara melakukan awalan lempar
cakram adalah sebagai berikut :
a. Mengambil posisi yang baik,
berdiri menyamping arah lemparan. Kaki di renggangkan selebar badan, sedikit
ditekuk dan kendor. Berat badan bertumpu pada kedua kaki.
b. Pusatkan perhatian untuk
melakukan awalan agar mantap, kemudian cakram diayun-ayunkan ke samping kanan
belakang lalu ke kiri. Gerakan ini di ulang-ulang 2 – 3 kali dilanjutkan dengan
awalan berputar.
Cara
melakukanya adalah sebagai berkut :
1. Lengan yang memegang cakram
diayunkan ke samping kanan belakang diikuti oleh gerakan memilin badan kekanan,
lengan kiri juga mengikuti gerakan ke kanan, sedikit ditekuk ke muka dada, kaki
kanan sedikit ditekuk dan berat badan sebagian besar berada pada kaki kanan,
kaki kiri mengikuti gerakan dengan tumit agak diangkat.
2. Kemudian, cakram diayunkan
ke samping kiri diikuti oleh badan ke kiri juga, berat badan dipindahkan ke
kaki kiri, kaki kanan kendor dan tumit sedikit diangkat.
3. Selanjutnya, gerakan ayunan
cakram ke samping kanan belakang diulangi lagi seperti latihan di atas.
GAMBAR
1. 5. Ayunan Lengan Saat Melempar
Dengan
tanpa berhenti sedikitpun dari posisi siap lempar ini dilanjutkan dengan
gerakan melempar cakram. Cara melakukanya sebagai berikut :
a. Kaki kanan ditolakkan untuk
mengangkat panggul dari posisi rendah di atas kaki kanan didorong ke depan
atas, selanjutnya badan yang semula condong ke belakang dan terpilin ke kakan
diputar ke kiri diikuti dengan gerakan panggul yang memutar ke kiri pula.
b. Berat badan dipindahkan dari
kaki kanan ke kaki kiri. Setelah badan menghadap lemparan penuh (siap lempar)
dengan waktu yang tepat cakram di lemparkan ke arah depan atas.
c. Lepaskan cakram setinggi
dagu dengan sudut lemparan kira-kira 90˚. Cakram terlepas dari
pegangan dengan berputar menurut putaran jarum jam, putaran cakram terjadi
karena tekanan dari jari telunjuk. Cakram terlepas pada saat cakram berada
sedikit dimuka bahu.
Catatan : Cakram yang terlepas
sebelum melewati bahu akan mejad lemparan yang gagal, kecuali lemparanya tidak
akan jauh, juga tidak masuk daerah lemparan. Sebaliknya, kalau lepasnya agak
terlambat, sudah sampai dimuka badan, hasil lemparanya tidak akan memuaskan dan
akan keluar daerang lapangan.
- 6. Gerakan Akhir Setelah Melempar (Lepas Cakram)
Setelah cakram terlepas,
kaki kanan harus segera dipindahkan ke muka dengan sedikit ditekuk untuk
menahan agar badan yang condong ke muka tidak terlanjur terdorong keluar
lingkaran. Kaki kiri dipindahkan ke belakang dan pandangan mata mengikuti
jatuhnya cakram.
Pemindahan kaki kanan dari
belakang ke muka ini karena dilakukan dengan tolakan yang kuat dan pengerahan
tenaga yang maksimal disertai dengan bantuan kaki kiri juga yang menolak,
terjadi saat melayang sehingga merupakan suatu lompatan. Setelah lemparan
dilakukan dan dinyatakan bahwa jatuhnya cakram sah, dari sikap berdiri pelempar
keluar dari lingkungan melalui belahan bagian belakang, tidak dengan lari atau
melompat.
- 7. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Lempar Cakram
a. Hal-hal yang harus dihindari
dalam lempar caram
1. Jatuh ke belakang pada
awalan putaran
2. Berputar di tempat (seperti
gangsing)
3. Membungkukkan badan ke depan
(dipatahkan pada pinggang)
4. Melompat tinggi di udara
5. Terlalu tegang di kaki
6. Mebawa berat badan pada kaki
depan dan membiarkan jatuh
b. Hal-hal yang harus
diutamakan dalam lempar cakran
1. Berputar dengan baik
2. Mendorong cakram melewati
lingkaran
3. Mendapatkan putaran yang
besar antara badan bagian atas dan bawah
4. Mencapai jarak yang cukup
pada saat melayang melintasi lingkaran
5. Mendarat dengan kaki kanan
di titik pusatkan dan kaki kiri ke kiri dari garis lemparan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar