JANGAN LUPA FOLLOW MY BLOG UNTUK SELALU MENDAPATKAN UPDATE TIPS DAN TRIK TERBARUTERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI

Kamis, 29 Mei 2014

Sejarah Sepak Takraw


Bukti sejarah menunjukkan bahwa permainan sepak takraw telah dimainkan di abad ke-15 oleh Kesultanan Malaka, karena disebutkan dalam teks sejarah Melayu yang terkenal ”Sejarah Melayu”. Sejarah Melayu yang dijelaskan secara rinci tentang Raja Muhammad, seorang putra Sultan Mansur Shah yang tak sengaja terkena bola rotan dari Tun Besar, putra Tun Perak, dalam permainan sepak raga.
Bola itu mengenai tutup kepala Raja Muhammad dan membuatnya terjatuh ke tanah. Dalam kemarahan, Raja Muhammad segera menikam dan membunuh Tun Besar, sehingga beberapa saudara Tun Besar ingain balas dendam dan membunuh Raja Muhammad. Namun, Tun Perak berhasil menahan mereka dan mengatakan bahwa ia tidak akan mengangkat Raja Muhammad sebagai pewaris Sultan.
Oleh karena hal itu, Sultan Mansur Shah memerintahkan anaknya meninggalkan Malaka dan mengangkatnya sebagai penguasa di Pahang.
Di Bangkok, tepatnya di Wat Phra Kaeo terdapat bangunan yang didirikan tahun 1785 yang menggambarkan dewa Hindu, Hanuman bermain sepak takraw di cincin dengan pasukan kera. Catatan sejarah lain menyebutkan permainan awal sepak takraw selama pemerintahan Raja Naresuan (1590-1605) dari Ayutthaya. Permainan tetap dalam bentuk lingkaran selama ratusan tahun, dan versi modern sepak takraw dimulai di Thailand pada awal tahun 1740-an.
Pada tahun 1866 dengan Asosiasi Olahraga Malaysia merancang aturan pertama untuk pertandingan sepak takraw. Empat tahun kemudian, asosiasi ini memperkenalkan pertandingan gaya voli pertama. Dalam beberapa tahun, sepak takraw dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah di Malaysia. Pada tahun 1940-an, versi modern sepak takraw telah tersebar di Asia Tenggara bersama dengan aturan formalnya.
Olahraga ini secara resmi dikenal sebagai ‘sepak takraw’. “Sepak” adalah bahasa Melayu untuk menendang dan “takraw” adalah kata Thai untuk bola anyaman. Oleh karena itu sepak takraw secara harafiah berarti menendang bola. Pemilihan nama ini untuk olahraga pada dasarnya merupakan kesepakatan antara dua negara lokomotif sepak takraw yakni Malaysia dan Thailand. Di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, sepak raga / takraw disebut meraga / maddaga yang dalam bahasa Bugis yang diambil dari kata siraga-raga yang berarti saling menghibur.
Meskipun sudah ada sejak dulu kala, tapi permainan sepaktakraw resmi berkembang di Indonesia tahun 1970. Bermula dari kunjungan muhibah Singapura dan Malaysia yang memperkenalkan permainan sepak raga maka tidak sulit dikembangkan di Indonesia, berdasarkan instruksi Depdikbud tahun 1970, untuk mengembangkan permainan sepaktakraw, di Sulsel, Sumut, Sumbar dan Riau.
Tahun 1971 berdiri secara resmi induk organisasi olahraga dengan nama Perserasi, mempunyai empat anggota, yaitu Pengda Sumut, pengda Sumbar, Pengda Riau, dan Pengda Sulsel. Kemudian sejak itu perkembangan sepaktakraw semakin pesat. Dari empat Pengda tumbuh menjadi 14 Pengda pada tahun 1980 bertepatan dengan diselenggarakannya Kejurnas ke-3. Dua tahun kemudian, di seluruh daerah tingkat I sudah berdiri Perserasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar